-->

Makalah The book Of Optic (Al MANADZIR)

ALMANADZIR
THE BOOK OF OPTIC


Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Pelajaran : Fisika (Lintas minat)
Guru Pengampu : Noor Yahya, S.Si

Pendidikan Islam Ma'ahid


Oleh :

XI IPS 1
Habib Qoid Abyyu (Saccharomy)


2022




BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
        Perkembangan khazanah ilmu pengetahuan telah membuahkan berbagai macam kecanggihan teknologi sebagai fasilitashidup manusia dalam rangka mempermudah segala kebutuhannya. Kecanggihan tersebut tentunya tidak lepas dari kontribusi para ilmuwan dan cendekiawan yang tersebar di berbagai belahan dunia. Kebanyakan dari umat Islamnya sendiri justru lebih mengenal ilmuwan-ilmuwan dari Barat daripada ilmuwan-ilmuwan Muslimnya. Padahal sebelum peradaban Barat maju seperti saat ini, peradaban Islam jauh lebih dulu maju salah satunya dalam bidang sains.

        Ibnu Al Haitam (Basra, 965 – Kairo 1039) merupakan salah satu ilmuwan Islam yang ahli dalam saintis terkemuka, bukn cuma itu beliau juga ahli matematika, falak, geometri, pengobatan, dan filsafat yang dikenal sampai saat ini yang dilahirkan dalam peradaban Islam. George Sarton jugs menyatakan bahwasana Ibnu Al Haisam juga ahli fisika muslim dan sarjana bidang optic yang terbesar sepanjang masa, juga termasuk sebagai perintis metode saitifik yang sampai sekarang dijadakan sebagai landasan dalam setiap kegiatan penelitian di dunia sains.

        Beliau mengawali pendidikannya di Basrah yang dimana sebelum dilantik menjadi pemerintah ditanah lahirannya. Setelah itu Ibnu Al Haitam memutuskan untuk merantau ke Ahwaz dan Baghdad. Beliau membuktikan kecintaannya terhadap ilmu, yangmembawanya hijrah sampai ke Mesir. Selama hidup di Mesir beliau memanfaatkan waktunya dengan melakukan penelitian terhadap aliran dan saluran sungai Nil serta menyalin buku-buku mengenai matematika dan falak agar mendapatkan uang cadangan untuk berangkat menuju Universitas Al Azhar Kairo.

        Tulisannya telah menjadi rujuakan penting yang membahas tentang mata dalam perkajian sains di barat. Ibnu Al Haitam juga seorang filsuf muslim yang menghasilkan karya dalam bdang keilmuan yang beragam, satu-satunya karya yang membahas filsafat yang dapat dijumpai atau diperoleh sampai sekarang.


B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana dari biografi Haitam?
2. Apa saja karya dari Haitam?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang biografi Hitam.
2. Untuk mengetahui karya Haitam.

D. Manfaat
1. Menambah pengetahuan dan wawasan kita dalam mengenal salah satu ilmuwan muslim yaitu Haitam.
2. Menambah pengetahuan dan wawasan kita tentang karya-karya Haitam.
3. And yang paling utama adalah dapat nilai.




BAB II
PEMBAHASAN


A. Biografi Haitam
        Abu Ali al-Hasan bin al-Hasan bin al-Haitsam atau Ibnu al-Haitsam Lahir di Bashrah, Irak 965 M. Dibarat lebih dikenal dengan nama Alhazen. Seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penelitian mengenai cahaya, dan telah memberikan banyak inspirasi pada ahli sains barat, seperti Roger Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop.

        Beliau merupakan orang pertama yang menulis dan menemui berbagai data penting mengenai cahaya. Beberapa buku Ibnu Al Haitham mengenai cahaya yang ditulisnya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, antaranya ialah Light dan On Twilight Phenomena.

        Kajiannya banyak membahas mengenai senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta bayang bayang dan gerhana. Menurut Ibnu Haitham, cahaya fajar bermula apabila mata­hari berada di garis 19 derajat di ufuk timur. Warna merah pada senja pula akan hilang apabila mata­hari berada di garis 19 derajat di ufuk barat. Dalam kajiannya, beliau juga telah menjelaskan bagaimana kedudukan atau siffat cahaya seperti bias cahaya dan pembalikan cahaya.

        Ibnu Haitham juga turut melakukan percobaan terhadap kaca yang dibakar. Dan dari situ ia kemudian menemukan teori lensa pembesar. Teori Ibnu Haitham ini telah digunakan oleh para ilmuwan di Italia untuk menghasilkan kaca pembesar yang pertama di dunia. Yang lebih menakjubkan ialah Ibnu Haitham telah menemukan prinsip isi padu udara. Ini jauh sebelum seorang ilmuwan yang bernama Trricella mengetahui hal itu 500 tahun kemudian.

        Ibnu Haitham juga telah menemukan model tarikan gravitasi sebelum Sir Isaac Newton mengetahuinya. Selain itu, teori Ibnu Haitham mengenai jiwa manusia sebagai satu rentetan perasaan yang bersambung-sambung secara teratur. Ini kemudian memberikan ilham kepada saintis barat untuk menghasilkan wayang gambar. Teori Ibnu Haitham ini telah membawanya kepada penemuan gulungan film yang kemudiannya disambung-sambung dan ditayangkan kepada para penonton sebagaimana yang dapat kita lihat pada masa kini.

        Selain sains, Ibnu Haitham juga banyak menulis mengenai falsafah, logika, metafisik, dan persoalan yang berkaitan dengan keagamaan. Beliau turut menulis ulasan dan ringkasan terhadap karya-karya sarjana terdahulu.

        Penulisan falsafahnya banyak tertumpu kepada aspek kebenaran dalam masalah yang menjadi pertikaian. Padanya pertikaian dan pertelingkahan mengenai sesuatu perkara daripada pendekatan yang digunakan dalam mengenalinya. Beliau juga berpendapat bahawa kebenaran hanyalah satu. Oleh sebab itu semua dakwaan kebenaran wajar diragukan dalam menilai semua pandangan yang telah ada. Jadi, pandangannya mengenai falsafah amat menarik untuk disoroti.

        Bagi Ibnu Haitham, filsafat tidak boleh dipisahkan daripada matematika, sains, dan ketuhanan. Ketiga bidang dan cabang ilmu ini harus dikuasai dan untuk menguasainya seseorang itu perlu menggunakan waktu mudanya sepenuhnya. Apabila umur semakin meningkat, kekuatan fisik dan mental akan turut mengalami kemerosotan.

        Sumbangan Ibnu Haitham kepada ilmu sains dan filsafat amat banyak. Karena itulah Ibnu Haitham dikenal sebagai seorang yang miskin dari segi material tetapi kaya dengan ilmu pengetahuan. Beberapa pandangan dan pendapatnya masih relevan sehingga ke hari ini.

B. Karya Haitam
        Kitab yang ditulis pada abad ke-11 M itu terdiri dari tujuh volume. Isinya tak melulu membahas masalah optik. Dalam kitab ini, al-Haitham juga membahas dan mengkaji tentang fisika, matematika, anatomi, mekanik, astronomi dan psikologi. Namun, studi tentang optik mendapat perhatian dan porsi yang lebih banyak dalam Kitab al-Manazhir.

        Dalam bahasa Latin, Kitab Optik juga dikenal sebagai De Aspectibus or Opticae Thesaurus: Alhazeni Arabis. Al-Haitham atau Alhacen yang juga ilmuwan agung dari Persia itu menulis Kitab al-Manazhir saat berada di dalam tahanan di Kairo, Mesir pada tahun 1011 hingga 1021 M.

        Buku Optik ini memiliki pengaruh penting pada pengembangan ilmu optik, karena telah menjadi pijakan dan landasan fisika tentang optik moderen. Lewat kitab inilah pemahaman mengenai cahaya dan penglihatan menjadi lebih terbuka. Selain itu kitab Al manazir juga telah memperkenalkan percobaan dengan metode ilmiah.

        M. El Gomati M al-Amri Salih dalam tulisannya berjudul The Miracle of Light, menyejajarkan Kitab Optik karya al-Haitham dengan Philosophiae Naturalis Principia Mathematica buah karya ilmuwan Barat terkemuka Isaac Newton. "Kitab al-Manazhir menjadi salah satu buku yang paling berpengaruh dalam sejarah fisika," tutur al-Amri Salih.

        Ibnu Haitsam membuktikan bahwa ia bergairah mencari dan mendalami ilmu pengetahuan pada usia, sehingga dia berhasil menulis banyak buku dan makalah. Di antara buku hasil karyanya pada bidang optik sebagai berikut:

· Risalah Fi Al-Ain Wa Al-Abshar
· Risalah Fi Al-Maraya Al-Muhriqah Bi Ad-Dawa'ir
· Risalah Fi In'ithaf Adh-Dhau
· Risalah Fi Al-Maraya Al-Muhriqah Bi Al-Quthu
· Kitab Fi Al-Halah Wa Qaus Qazah

    Selain pada bidang optik, Ibnu Haitsam pun ahli dalam bidang astronomi, berikut nama-nama buku yang ditulis oleh Ibnu Haistam dalam bidang Astronomi:

· At-Tanbih Ala Ma Fi Ar-Rashdi Min Al-Ghalath
· Irtifa' Al-Kawakib
· Maqalah Fi Ab'ad Al-Ajram As-Samawiyyah wa Iqdar I'zhamiha wa Ghairiha
· Kitab Fi Hai'ati Al-Alam
· Risalah Fi Asy-Syafaq

    Ibnu Haitsam pun sangat terampil dalam bidang matematika, berikut karyanya dalam bidang matematika:

· Al-Jami' Fi Ushul Al-Hisab
· Ilal Al-Hisab Al-Hindi
· Ta'liq Ala Ilm Al-Jabar
· Al-Mukhtashar Fi Ilm Al-Handasah
· Tarbi' Ad-Da'irah
· Al-Asykal Al-Hilaliyah




BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
        Ibnu Al Haitam adalah seorang ilmuwan fisikawan Islam yang terkenal dengan hasil karyanya dalam bidang optika. Segala teori dan praktek dari seorang ilmuwan cerdas yang miskin dalam ekonomi namun kaya dalam ilmu pengetahuan khususnya fisika ternyata sesuai dengan perkembangan ilmu fisika modern dewasa ini. Sehubungan dengan itu Ibnu Al Haitam diakui sebagai “peletak ilmu dasar modern”. Keberhasilannya tidak lepas dari peranan lingkungan sosial yang ada disekitarnya, dan tinjauan terhadap riwayat hidup dan karya-karya Ibnu Al Haitam diatas begitu jelas bahwasannya beliau merupakan seorang saintis dan ahli matematika.

B. Saran
        Demikian pokok pembahasan makalah ini dapat kami paparkan. Harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk banyak kalangan. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. oleh karna itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.




0 Response to "Makalah The book Of Optic (Al MANADZIR)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan bawah Artikel